03
Sep

Politeknik Pariwisata Prima Internasional Cetak Profesional Berkelas Negara Anggota ASEAN

Grand Opening Politeknik Prima Internasional secara simbolis

Cirebon – Dimulai dari yayasan yang fokus membantu urusan sosial sejak 2010, Yayasan Prima Ardian Tana mengembangkan yayasannya ke sektor pendidikan. Pada tahun 2010 lalu, sekolah pariwisata mulai hadir dikembangkan di Cirebon yang saat ini telah resmi menjadi Politeknik Pariwisata swasta pertama di Indonesia.

Secara resmi, pihaknya pun menggelar Grand Opening Politeknik Pariwisata Prima Internasional, kemarin (21/8). Kegiatan itu dihadiri Walikota Cirebon, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, pejabat tinggi lainnya dan berbagai instansi yang bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

Dengan memiliki relasi yang luas, baik dalam skala nasional maupun internasional, pihaknya pun nanti memiliki berbagai program untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa. “Nantinya tentu akan ada pertukaran pelajar, beasiswa, hingga student loan,” jelasnya. Ia pun menambahkan, dalam mencapai kesuksesan, manusia memiliki otak kiri dan kanan yang keduanya harus diasah dengan seimbang. Bukan hanya soft skill, namun hard skill pun harus terus diasah. Melalui Politeknik Pariwisata Prima Internasional, pendidikan soft skill dan hard skill akan diberikan pada mahasiswa.

Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Dr Chondro Suryono menuturkan, hingga saat ini setidaknya Politeknik Pariwisata Prima Internasional telah bekerja sama dengan berbagai negara seperti Amerika, Thailand, China, Malaysia, Taiwan.

Menjadi satu-satunya politeknik swasta pertama di Indonesia, pihaknya berharap bisa menjadi mercusuar bagi sekolah dan politeknik pariwisata lain yang ada di Indonesia. “Tidak terlalu berlebihan apabila melalui visi sebagai Smart Campus berkualitas Regional pada tahun 2022, kami ingin menjadi pusat pendidikan vokasi pariwisata di ASEAN pada tahun 2022,” jelasnya.

Kurikulum yang digunakan Politeknik Pariwisata Prima Internasional ini disusun dengan mengikuti standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk materi pembelajarannya, sudah disusun dengan mengikuti standar ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) on Tourism Professionals, yang di dalamnya mencakup penetapan standar kompetensi bidang pariwisata ACCSTP (ASEAN Common Compentency Standards for Tourism Professionals) dan CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum)sesuai standar MRA.

Dengan kata lain, dengan mengikuti standar yang ditetapkan MRA, maka lulusan Politeknik Prima Internasional akan dipermudah/difasilitasi ruang gerak menjadi tenaga profesional, serta disamakan skill atau kemampuannya dengan tenaga profesional negara-negara anggota ASEAN. Adapun program studi unggulan Politektik Pariwisata Prima Internasional antara lain program studi sarjana terapan (D IV) Pengelolaan Perhotelan, program studi sarjana terapan (D IV) pengelolaan konvensi & acara (MICE), dan program studi diploma tiga (D III). “Hingga saat ini kami baru menerima 174 calon mahasiswa,”  ungkasnya. (apr)