Observasi Lapangan: Menyatu dengan Desa, Menemukan Potensi Sesungguhnya
Memasuki hari kelima Bimbingan Teknis, Jumat, 08 Agustus 2025, peserta akhirnya keluar dari ruang kelas dan turun langsung ke lapangan untuk merasakan dinamika nyata pengembangan desa wisata. Kegiatan ini berlokasi di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, sebuah desa dengan kekayaan potensi lokal yang menunggu untuk dioptimalkan.
Dengan langkah antusias, peserta mulai melakukan observasi dan pengumpulan data. Catatan di tangan, pandangan yang lebih peka, dan pemahaman yang terus berkembang, mereka menjelajahi setiap sudut desa—mencermati daya tarik wisata, fasilitas, interaksi masyarakat, hingga peluang pengembangan yang dapat menjadi identitas unggulan Belawa.
Setiap kelompok dibekali tugas spesifik, mulai dari pemetaan potensi daya tarik wisata hingga analisis tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata. Interaksi langsung dengan warga menjadi bagian penting untuk memahami nilai-nilai lokal maupun kekuatan budaya yang dapat dikembangkan.

Usai istirahat siang, kegiatan berlanjut dengan presentasi kelompok, di mana seluruh temuan lapangan dikemas menjadi paparan yang runtut, kritis, dan solutif. Momen ini tidak hanya menjadi ajang menyampaikan hasil observasi, tetapi juga kesempatan untuk berdiskusi, memberi masukan, dan memperkuat kolaborasi antar peserta.
Proses hari ini menjadi langkah penting dalam membangun desa wisata yang berbasis data, realitas, dan kekuatan lokal. Dengan pemahaman yang lebih menyeluruh, peserta semakin siap untuk merancang konsep wisata yang autentik, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat.
