27
May

DISBUDPAR KABUPATEN CIREBON GELAR SEMINAR PARIWISATA BERSAMA POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL

Cirebon, 27 Mei 2025 — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan melalui kegiatan Seminar Pariwisata bertema “Tantangan dan Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Cirebon”. Seminar ini diselenggarakan di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, dan dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, serta praktisi industri pariwisata lokal.

Sebagai narasumber utama, hadir Bapak Ary Sugiarto, S.Sos., M.Si., selaku perwakilan dari Disbudpar Kabupaten Cirebon, yang menyampaikan paparan berjudul “Opportunities: Peluang Pengembangan Pariwisata Kabupaten Cirebon”. Dalam materinya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan institusi pendidikan vokasi, dalam mempersiapkan SDM pariwisata yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Seminar ini menjadi ruang diskusi terbuka tentang bagaimana generasi muda, khususnya mahasiswa program studi pariwisata, dapat berperan aktif dalam membangun citra dan ekosistem wisata Cirebon. Beberapa isu yang dibahas meliputi tantangan pengelolaan destinasi, potensi desa wisata, promosi digital, hingga pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai daya tarik wisata yang berkelanjutan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Disbudpar Kabupaten Cirebon dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional, sebagai bentuk komitmen bersama dalam pengembangan pendidikan dan industri pariwisata di wilayah Cirebon.

Seminar berlangsung interaktif, dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa yang mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari tren industri pariwisata masa depan hingga strategi konkret menghidupkan wisata budaya di era digital. Kehadiran narasumber yang berpengalaman memberikan wawasan praktis yang sangat berharga bagi peserta.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa tidak hanya memahami tantangan dunia pariwisata secara teori, tetapi juga dapat melihat peluang dan membangun jejaring dengan pelaku industri secara langsung. Sementara itu, bagi Disbudpar, kegiatan semacam ini menjadi investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi pelaku pariwisata yang profesional, kreatif, dan mencintai daerahnya.